Berbicara malam memang tak ada habisnya. Seperti halnya hujan, malam muncul dalam beberapa rupa, yang mewakili lara luka.
Malam kelabu, bahkan malam hitam. Kelabu itu mendominasi, rindu, duka, pula dendam berseling, berganti kata dan entahlah, kehabisan kata rupanya otak ini.
Terlanjurlah, terkabarlah, terbakarlah. Hitam hanya teman, hitam juga akibat. Selamat malam marah, malam ramah. — Ardhiansyam